Mengenal Perbedaan Tanaman Hias Kaktus Dan Sukulen

Banyak yang menganggap sama tanaman hias berdaging ini. Meski mirip, namun keduanya berbeda. Berikut cara membedakan tanaman hias kaktus dan sukulen.

Budidaya tanaman hias di kala pandemi Covid-19 ini kian marak. Di antara tanaman hias yang tengah digandrungi masyarakat adalah jenis kaktus dan sukulen. Sekilas, kedua tanaman tersebut serupa, tapi tak sama.

Kedua tanaman hias ini memang memiliki beberapa persamaan, tetapi tentu masing-masing tanaman tersebut memiliki keunikan dan ciri khasnya tersendiri.

Berikut cara membedakan tanaman hias kaktus dan sukulen:

1. Perbedaan Istilah

Perlu diketahui terlebih dahulu, sukulen atau succulent merupakan sebuah label atau istilah yang digunakan dalam bahasa tanaman, seperti dikutip Smart Garden Guide.

Istilah sukulen dapat diartikan sebagai tanaman yang memiliki karakteristik menyerap dan menyimpan air pada batang utama sebuah tanaman.

Dengan kata lain istilah sukulen bisa terdapat pada tanaman manapun yang memiliki kemampuan menyimpan air dalam jumlah yang banyak, sehingga tanaman tersebut dapat bertahan dalam kondisi paling kering sekali pun.

Sementara itu, kaktus merupakan sebuah nama famili di dalam dunia tumbuhan. Jadi, sukulen bukanlah sebuah nama famili tumbuhan seperti kaktus.

2. Tak Semua Sukulen Masuk Golongan Kaktus

Kaktus memiliki sifat sukulen yang berarti semua tanaman kaktus dapat menyimpan air dalam jumlah yang sangat banyak. Oleh karena itu, tanaman tersebut tidak akan kekeringan walaupun terletak di kondisi atau lingkungan yang sangat kering.

Dilansir Cactus Way, sifat sukulen yang ada pada karakteristik tanaman kaktus membuat semua tanaman sukulen merupakan tanaman kaktus.

Namun, tidak semua tanaman sukulen dapat tergolong sebagai tanaman kaktus dikarenakan beberapa karakteristik dari kaktus yang tidak sama dengan tanaman yang memiliki kemampuan sukulen.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sukulen merupakan sebuah sifat atau kemampuan tanaman tertentu. Sifat atau kemampuan tertentu bisa terdapat di berbagai tanaman lainnya, tidak hanya tanaman hias saja.

Contohnya tanaman sukulen berjenis jade atau panda. Sukulen panda memiliki bulu halus, sedangkan sukulen jade berbentuk seperti bunga. Kedua jenis sukulen tersebut tidak dapat dikategorikan ke dalam famili kaktus.

Sifat sukulen ada di dalam kaktus karena kaktus menyerap dan menyimpan air pada batang tumbuhannya. Dari segi fisik tanamannya sendiri, sukulen memiliki kelopak yang seperti daun, sementara kaktus memiliki duri sebagai pengganti jaringan daun.

Sukulen atau succophyte adalah tumbuhan yang memiliki setidaknya satu jaringan sukulen. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sifat sukulen bisa terdapat dalam satu atau lebih dari bagian tubuh tumbuhan.

3. Beda Fisik Tanaman Hias Kaktus dan Sukulen

Tanaman kaktus memiliki banyak duri yang tajam, sehingga siapa pun yang menyentuhnya, baik manusia maupun hewan dapat terluka.

Selain sebagai aspek untuk pertahanan diri, duri-duri pada tanaman kaktus tersebut merupakan pengganti jaringan daun dari tanaman tersebut.

Sementara itu,tidak semua tanaman sukulen memiliki duri pada bagian-bagian tertentu tanaman tersebut. Tanaman sukulen memiliki kelopak seperti dedaunan.

Sebagai intinya, perbedaan kedua tanaman tersebut tidak terlalu signifikan, maka dari itu perawatan yang diperlukan sebenarnya hampir sama.

Cara Merawat Kaktus dan Sukulen

Setelah mengetahui cara membedakan tanaman hias kaktus dan sukulen, alangkah baiknya jika Anda juga mengetahui cara merawat keduanya, sebagai berikut:

1. Kebutuhan Air untuk Kaktus dan Sukulen

Dalam hal penyiraman, tanaman ini tidak tumbuh dengan baik di lingkungan basah atau terlalu banyak air. Untuk perawatan di rumah, disarankan agar tanaman ini hanya disiram seminggu sekali dan dengan drainase yang cukup, terutama saat memasuki musim panas.

Kaktus dan sukulen sebetulnya juga membutuhkan banyak air, Anda harus membasahi batang (kaktus) atau daun dan akar (sukulen).

Saat memasuki musim dingin, penyiraman seharusnya lebih jarang terjadi karena dormansi. Hampir semua kaktus dan beberapa spesies sekulen tak terlalu aktif saat musim dingin.

2. Butuh Cahaya yang Cukup

Semua sukulen membutuhkan cahaya yang cukup untuk bertahan hidup. Beberapa varietas sukulen, termasuk keluarga kaktus telah menyesuaikan proses fotosintesisnya untuk memperhitungkan kondisi iklim yang gersang.

Banyak sukulen gurun yang menggunakan mekanisme fotositensis CAM atau fotosintesis metabolisme asam crassulacea. Artinya, stomata akan terbuka untuk menyelesaikan fotosintesis dengan mengumpulkan karbon dioksia.

Dalam fotosintesis CAM, pembukaan ini hanya terjadi pada malam hari saat suhu lebih dingin sehingga kaktus tidak kehilangan kelembapan.

Kendati begitu, tak semua sukulen menggunakan metode fotosintetis CAM untuk beradaptasi di lingkungan mereka. Nanas adalah sukulen umum yang menggunakan metode ini.

Meski sukulen dan kaktus tidak membutuhkan banyak air untuk bertahan hidup, namun mereka membutuhkan banyak asupan sinar Matahari. Sebagian besar spesies dari keduanya membutuhkan sinar Matahari yang cukup untuk berkembang.

Bagi sukulen, sinar matahari yang cukup dapat memengaruhi kemampuannya untuk mempertahankan warna-warna mereka yang cerah atau agar tetap hijau, tidak memudar.

3. Tumbuh Subur di Lingkungan yang Hangat

Sebagian besar kaktus dan sukulen tumbuh subur di lingkungan yang hangat, antara 18-32 derajat celcius. Kebanyakan kaktus tidak tumbuh dengan baik di lingkungan yang lembab, sementara beberapa sukulen terutama variasi tropis, lebih ramah dan toleran terhadap kondisi yang basah.

Untuk membandingkan keduanya, kaktus biasanya jauh lebih toleran terhadap kondisi cuaca ekstrem daripada spesies sukulen secara umum.

Sifat tahan banting ini disebabkan oleh lingkungan asli mereka, yang biasanya berbasis di gurun dibandingkan dengan sukulen, yang dapat ditemukan di banyak kondisi.

Meskipun mereka mungkin memiliki akses terbatas ke air, sukulen bisa ditemukan di seluruh dunia dalam iklim tinggi dan rendah.

4. Pengembangbiakan Kaktus dan Sukulen

Kaktus dan sukulen berkembang biak dengan cepat dan merupakan strategi bertahan hidup lain.

Sukulen umumnya diperbanyak dengan memisahkannya dari akar tanaman, sedangkan kaktus dapat diperbanyak dengan membuang kepala indukannya.

Metode pemotongan succulents dan kaktus untuk dikembangbiakkan dinamakan reproduksi aseksual.

Karena semua kaktus adalah tumbuhan berbunga dan tidak semuanya memiliki struktur untuk dipotong, kaktus dapat berkembang biak melalui reproduksi seksual dan aseksual.

Anda mungkin menemukan bahwa daun atau struktur sukulen dan kaktus yang jatuh secara alami telah membentuk tanaman baru. Ini adalah mekanisme bertahan hidup, terutama jika tanaman telah rusak atau dirusak.

Komponennya yang jatuh dapat tumbuh menjadi tanaman baru dan melanjutkan kelangsungan hidup spesies tersebut.

Itulah cara membedakan tanaman hias kaktus dan sukulen, sehingga Anda tidak keliru ketika menggunakan istilah untuk merujuk kedua tanaman tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BMKG Beberkan Kondisi Cuaca Kala SJ 182 Terbang

Basuki Sebut Satu Hektar Lahan Perumahan Bisa Serap 600 Tenaga Kerja

McGregor Menang Ronde 1 Sebelum Kalah Dari Poirier